05 Juli 2011

Thanks To Allah - Maher Zain -

I was so far from you
Yet to me you were always so close
I wandered lost in the dark
I closed my eyes toward the signs
You put in my way
I walked everyday
Further and further away from you
Ooooo Allah, you brought me home
I thank You with every breath I take.

Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

I never thought about
All the things you have given to me
I never thanked you once
I was too proud to see the truth
And prostrate to you
Until I took the first step
And thats when you opened the doors for me
Now Allah, I realized what I was missing
By being far from you.

Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Allah, I wanna thank You
I wanna thank you for all the things that youve done
Youve done for me through all my years Ive been lost
You guided me from all the ways that were wrong
And did you give me hope

O Allah, I wanna thank you
I wanna thank You for all the things that youve done
Youve done for me through all my years Ive been lost
You guided me from all the ways that were wrong
I wanna thank You for bringing me home

Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Lirik Lagu Maher Zain feat Fadly Padi - Insya Allah Source : http://adibey.blogspot.com/2011/05/lirik-lagu-maher-zain-feat-fadly-padi.html#ixzz1RDQQm

Ketika kau tak sanggup melangkah
Hilang arah dalam kesendirian
Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu

Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

Every time you commit one more mistake
You feel you can’t repent and that it’s way too late
You’re so confused wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame

But don’t despair and never lose hope
’Cause Allah is always by your side

Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

Turn to Allah He’s never far away
Put your trust in Him, raise your hands and pray
Oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
Hanya engkaulah pelitaku
Tuntun aku di jalanmu selamanya

Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way

03 Juli 2011

baby walker

sumber: http://othersideannisa.blogspot.com/2010/06/baby-walker-ohh-baby-walker.html
http://fr-fr.facebook.com/note.php?note_id=173594906013773
http://ummifarah.com/2010/07/baby-walker-masihkah-perlu/

16 Juni 2011

episode ayah, fabian bulan demi bulan



























sibuknya sibuk pagi ini

Entahlah jd pengen nulis lg krn ada yg bilang blognya bagus (halah) spirit of spirit hehehe..gk deng, alhamdulillah kerjaan selesai, nunggu di bubuhi tandatangan oleh yang berwenang. Tapi masih ada sisa waktu sambil nunggu di jemput suami tersayang. Hmmm berhubung td buka-buka blog tetangga, jd disinilah aq dengan jari jemari menari dg lincahnya ^^ suit-suit hahaha..

Sibuk memang semenjak dah punya mutiara hati, pagi bangun, dengan keadaan yang selalu ngantuk dan berasa kurang jam tidur, memaksakan diri tp kemudian berganti dengan semangat begitu melihat Fabian menelan habis bubur susunya. Tapi kadang malah jd sedih klo ternyat dia hanya mau menelan setengah dari takaran makanan yang disiapkan sang Bunda (dibantu Biung Fitri, yang biasanya menemani fabian seharian di rumah). Seperti hari ini, baru disuapan pertama, Fabian sudah menutup rapat mulutnya, setiap kali sendok masuk ke mulutnya, dengan semangat dia hanya memainkan bubur itu, menirukan suara Buuuur..bruuuu sehingga semua berhamburan. Haduh...gimana coba, mainan sudah dimainin semua ma bunda, nyanyian dah gk semangat lagi bunda senandungkan. Akhirnya malah marah yang diserukan Fabian, Bunda totaly bingung, Nak. Dan ternyata apapun usaha bunda gk mempan, ada juga Fabian malah nangis, akhirnya di kasi mimik asi, dan Fabian tertidur dengan tenangnya. huufh... anak q ngantuk, akhirnya pagi ini bunda berangkat kerja tampa rasa puas telah menyuapi, tanpa memandikan Fabian seperti biasanya. Setereeeesssss dikit, tp pelukan sayang dan kecupan memenangkan membuat bunda kembali tenang, "Perjuangan baru dimulai, Bunda". "Bunda stres karena saking sayangnya sama Fabian ya? " tanya ayah. Makanya "itulah yang menjawab, Nak"

15 April 2011

Jangan Asal Simpan ASI Perah, Ikuti Metodenya

KOMPAS.com - ASI terbukti menjadi asupan nutrisi alami yang paling baik diberikan kepada bayi. Jikapun Anda adalah ibu bekerja, tak lantas menjadi kendala untuk memberikan ASI setiap hari. Anda bisa memerahnya lalu menyimpan ASI Perah (ASIP) dengan baik agar manfaatnya tak berkurang.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menjelaskan menyimpan ASIP juga berlaku bagi ibu yang memiliki bayi yang sehat dan tidak lahir secara prematur. Artinya, bukan hanya bayi prematur yang membutuhkan ASIP. Bayi lahir normal dan sehat juga membutuhkan asupan ASI yang cukup meski tak langsung menghisap puting ibunya.

Dalam menyimpan ASIP, sebaiknya perhatikan jenis ASI, apakah ASI segar atau ASI yang sudah dihangatkan. Selain itu perhatikan juga faktor perubahan suhu maupun tempat penyimpanan ASIP, apakah dalam lemari es atau freezer. Setiap faktor ini menentukan bagaimana perlakuan yang tepat terhadap ASI. Termasuk durasi waktu yang baik kapan ASIP masih layak dikonsumsi bayi dan kapan waktunya untuk dibuang. Berikut metode penyimpanan ASIP yang ideal:

ASI segar
ASI yang baru saja diperah atau ASI segar, bisa bertahan mulai empat hingga 24 jam dalam suhu ruang tertentu. Jika saat melahirkan, bayi belum bisa menyusu, Anda jangan khawatir atau panik. Cobalah perah ASI agar bayi mendapat tetap mendapat asupan kolostrum. Kolostrum berbentuk cairan berwarna bening hingga jingga yang lengket dan kental hanya keluar selama beberapa hari setelah persalinan. Hingga hari kelima setelah persalinan, kolostrum masih aman disimpan selama 12-24 jam setiap kali perah dalam suhu ruang kurang dari 25 derajat Celsius.

Setelah lewat masa produksi kolostrum, ASI matang akan diproduksi payudara ibu. Jika Anda memerahnya lalu menyimpan dalam suhu ruang, sebaiknya perhatikan level suhu dan durasi waktu penyimpanan yang aman. Jika Anda menyimpan ASIP dalam suhu ruang 15 derajat Celsius, ASI aman dikonsumsi dalam 24 jam. Sedangkan untuk suhu ruang 19-22 derajat Celsius ASI bertahan selama 10 jam. Suhu ruang 25 derajat Celcius, sebaiknya simpan ASI selama empat hingga delapan jam.

Jika ASI segar disimpan dalam kulkas dengan suhu 0-4 derajat Celsius, ASI bisa bertahan hingga 3-8 hari dan masih aman dikonsumsi. Jangan simpan ASI segar di bagian pintu lemari es, tetapi simpan di bagian alam paling belakang. Bagian dalam belakang lemari es biasanya paling dingin dan tidak terlalu terpengaruh perubahan suhu.

Sementara waktu penyimpanan ASIP segar di freezer tergantung model piranti tersebut. Jika disimpan dalam freezer di lemari es satu pintu, ASIP aman dikonsumsi hingga dua minggu. Sedangkan untuk freezer pada lemari es dua pintu, waktu penyimpanan bisa lebih lama, hingga 3-4 bulan. Apalagi jika disimpan di freezer khusus dengan suhu sangat dingin di bawah 18 derajat Celsius, ASIP aman disimpan hingga 6-12 bulan.

ASIP beku
Selanjutnya, jika ASI Perah sudah disimpan dalam jangka waktu tertentu di freezer, kemudian ASI menjadi beku, cairkan dalam lemari es sebelum dikonsumsi. Nah, ini disebut ASIP beku yang belum dihangatkan untuk diberikan kepada bayi. Simpan ASIP beku dalam lemari es sampai dengan 24 jam saja. Lalu sebaiknya berikan kepada bayi. Sedangkan batas maksimal penyimpanan ASIP beku dalam suhu ruangan hanya empat jam saja. Jadi, jika Anda keluarkan ASIP beku dari freezer dan menyimpannya dalam suhu ruang, sebaiknya segera konsumsi setelah empat jam. Jika ASIP beku masih tersisa, jangan masukkan kembali ke dalam freezer.

"Untuk mengindari ASIP terbuang karena bersisa, sebaiknya simpan dalam wadah sesuai takaran pemakaian. Takaran ini berbeda pada setiap bayi, tergantung seberapa banyak konsumsi ASI pada bayi Anda," kata Farahdiba Tenrilemba Jafar, Sekretaris Jenderal AIMI, saat workshop bertema "Breastfeeding Tips for Working Moms" beberapa waktu lalu.

ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat
ASI Perah yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya langsung diminum. Anda juga bisa menyimpannya dalam botol atau wadah lainnya di lemari es selama empat jam atau sampai jadwal minum ASIP berikutnya. Jangan masukkan kembali dalam freezer.

Untuk menghangatkan ASIP, ikuti langkahnya berikut ini:
* Gunakan ASIP dengan hari dan tanggal yang paling lama terlebih dahulu.
* Amati bau dan rasanya, jika terasa basi, untuk amannya jangan gunakan ASIP tersebut.
* Cairkan ASIP beku dengan memindahkannya dari freezer ke dalam lemari pendingin, lalu simpan selama 12 jam sebelum diberikan kepada bayi.
* Hangatkan ASIP dingin dengan cara meletakkan botol atau wadah ASIP di dalam mangkuk berisi air hangat, atau pegang wadah ASIP dibawah aliran air hangat.
* Jangan panaskan ASIP di atas kompor. Jangan juga merebus ASI perah yang sebelumnya Anda simpan di lemari pendingin atau freezer.
* Jangan panaskan ASIP dalam microwave.
* Periksalah suhu ASIP yang sudah dihangatkan sebelum diberikan kepada bayi.
* Cicipi ASIP lebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi. Mencicipi ASI perah juga bisa membantu ibu mengenali apakah ASIP sudah basi atau masih aman dikonsumsi.

"Karena ASI tidak bersifat homogen, apabila disimpan cenderung untuk terjadi proses pemisahan, dimana lemaknya akan naik ke atas dan membentuk lapisan krim. Jadi, cukup kocok secara perlahan-lahan sebelum diberikan kepada bayi," tambah Diba.

ASIP yang sudah diminum
Inilah pentingnya menyimpan ASIP sesuai takaran pemakaian. Karena jika Anda menyimpan dalam wadah yang melebihi takaran penggunaan, jika tersisa, ASI perah harus dibuang. Jangan menyimpan sisa ASIP yang sudah diminum bayi dari botol yang sama di dalam lemari es dan freezer.

Wadah penyimpanan ASIP yang aman

Untuk memilih wadah penyimpanan ASIP, sebaiknya gunakan botol kaca dengan tutup yang rapat. Pilihan lainnya adalah botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras, tembus pandang, dan mempunyai tutup yang rapat.

"Botol kaca lebih disarankan karena sisa ASI cenderung tidak menempel pada botol kaca dibandingkan botol plastik," jelas Diba.

ASIP juga aman disimpan dalam kantong plastik khusus, atau lebih sederhana lagi kantong plastik makanan. Namun pastikan, kantong plastik makanan tersebut terdapat label food grade.

10 Maret 2011

Anak ayah dan bunda

Muhammad Fabian Ghifari namanya, lahir tanggal 20 -10 - 2010 hari itu Rabu pukul 13.35 WIB

Fabian meaning and name origin

Fabian \f(a)-bian\ as a boy's name is pronounced FAY-bee-en. It is of Latin origin. From Fabius, a Roman clan name, possibly meaning "one who grows beans". Also the name of several Roman emperors and 16 saints. Fabien is a French form; Fabiano is Italian. Art director Fabien Baron.

Fabian has 21 variant forms: Fabe, Fabek, Faber, Fabert, Fabianno, Fabiano, Fabianus, Fabien, Fabio, Fabion, Fabius, Fabiyus, Fabyan, Fabyen, Faebian, Faebien, Favian, Faybian, Faybien, Faybion and Faybionn.

Popularity of Fabian

Fabian is a somewhat popular first name for men (#630 out of 1220) and an even more popular surname or last name for all people (#4515 out of 88799). (1990 U.S. Census)

Displayed below is the baby names popularity of the name Fabian for boys. (2010 statistics) Compare Fabian with its variant forms and related boy baby names.



sumber: http://www.thinkbabynames.com/meaning/1/Fabian

Ghifari

bunda dan ayah ambil karena kekaguman pada sosok bernama Abu Dzar Al Ghifari. Skalian aja ya bunda masukin disini biografinya

Abu Dzar berasal dari suku Ghifar (dikenal sebagai penyamun pada masa sebelum datangnya Islam). Ia memeluk Islam dengan sukarela, ia salah satu sahabat yang terdahulu dalam memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi Muhammad langsung ke Mekkah untuk menyatakan keislamannya.

Setelah menyatakan keislamannya, ia berkeliling Mekkah untuk meneriakkan bahwa ia seorang Muslim, hingga ia dipukuli oleh suku Quraisy. Atas bantuan dari Abbas bin Abdul Muthalib, ia dibebaskan dari suku Quraisy, setelah suku Quraisy mengetahui bahwa orang yang dipukuli berasal dari suku Ghifar. Ia mengikuti hampir seluruh pertempuran-pertempuran selama Nabi Muhammad hidup.

Orang-orang yang masuk Islam melalui dia, adalah : Ali-al-Ghifari, Anis al-Ghifari, Ramlah al-Ghifariyah.

Dia dikenal sangat setia kepada Rasulullah. Kesetiaan itu misalnya dibuktikan sosok sederhana ini dalam satu perjalanan pasukan Muslim menuju medan Perang Tabuk melawan kekaisaran Bizantium. Karena keledainya lemah, ia rela berjalan kaki seraya memikul bawaannya. Saat itu sedang terjadi puncak musim panas yang sangat menyayat.

Dia keletihan dan roboh di hadapan Nabi SAW. Namun Rasulullah heran kantong airnya masih penuh. Setelah ditanya mengapa dia tidak minum airnya, tokoh yang juga kerap mengkritik penguasa semena-mena ini mengatakan, "Di perjalanan saya temukan mata air.

Saya minum air itu sedikit dan saya merasakan nikmat. Setelah itu, saya bersumpah tak akan minum air itu lagi sebelum Nabi SAW meminumnya." Dengan rasa haru, Rasulullah berujar, "Engkau datang sendirian, engkau hidup sendirian, dan engkau akan meninggal dalam kesendirian. Tapi serombongan orang dari Irak yang saleh kelak akan mengurus pemakamanmu." Abu Dzar Al Ghifary, sahabat setia Rasulullah itu, mengabdikan sepanjang hidupnya untuk Islam.

Sebelum Masuk Islam

Tidak diketahui pasti kapan Abizar lahir. Sejarah hanya mencatat, ia lahir dan tinggal dekat jalur kafilah Mekkah, Syria. Riwayat hitam masa lalu Abizar tak lepas dari keberadaan keluarganya.

Abizar yang dibesarkan di tengah-tengah keluarga perampok besar Al Ghiffar saat itu, menjadikan aksi kekerasan dan teror untuk mencapai tujuan sebagai profesi keseharian. Itu sebabnya, Abizar yang semula bernama Jundab, juga dikenal sebagai perampok besar yang sering melakukan aksi teror di negeri-negeri di sekitarnya.

Kendati demikian, Jundab pada dasarnya berhati baik. Kerusakan dan derita korban yang disebabkan oleh aksinya kemudian menjadi titik balik dalam perjalanan hidupnya: Insyaf dan berhenti dari aksi jahatnya tersebut. Bahkan tak saja ia menyesali segala perbuatan jahatnya itu, tapi juga mengajak rekan-rekannya mengikuti jejaknya. Tindakannya itu menimbulkan amarah besar sukunya, yang memaksa Jundab meninggalkan tanah kelahirannya.

Bersama ibu dan saudara lelakinya, Anis Al Ghifar, Abizar hijrah ke Nejed Atas, Arab Saudi. Ini merupakan hijrah pertama Abizar dalam mencari kebenaran. Di Nejed Atas, Abizar tak lama tinggal. Sekalipun banyak ide-idenya dianggap revolusioner sehingga tak jarang mendapat tentangan dari masyarakat setempat.

Masuk Islam

Mendengar datangnya agama Islam, Abizar pun berpikir tentang agama baru ini. Saat itu, ajaran Nabi Muhammad ini telah mulai mengguncangkan kota Mekkah dan membangkitkan gelombang kemarahan di seluruh Jazirah Arab. Abizar yang telah lama merindukan kebenaran, langsung tertarik kepada Rasulullah, dan ingin bertemu dengan Nabi SAW. Ia pergi ke Mekkah, dan sekali-sekali mengunjungi Ka'bah. Sebulan lebih lamanya ia mempelajari dengan seksama perbuatan dan ajaran Nabi. Waktu itu masyarakat kota Mekkah dalam suasana saling bermusuhan.

Demikian halnya dengan Ka'bah yang masih dipenuhi berhala dan sering dikunjungi para penyembah berhala dari suku Quraisy, sehingga menjadi tempat pertemuan yang populer. Nabi juga datang ke sana untuk shalat.

Seperti yang diharapkan sejak lama, Abizar berkesempatan bertemu dengan Nabi. Dan pada saat itulah ia memeluk agama Islam, dan kemudian menjadi salah seorang pejuang paling gigih dan berani.

Bahkan sebelum masuk Islam, ia sudah mulai menentang pemujaan berhala. Dia berkata: "Saya sudah terbiasa bersembahyang sejak tiga tahun sebelum mendapat kehormatan melihat Nabi Besar Islam." Sejak saat itu, Abizar membaktikan dirinya kepada agama Islam.

Kisah masuk Islamnya Abu Dzar

Diceritakan oleh (Abu Jamra): Ibn Abbas r.a berkata pada kami: Maukah kalian aku ceritakan kisah tentang masuk Islamnya Abu Dzar? Kami menjawab: "Ya"

Abu Dzar berkata, "Aku adalah seorang pria dari kabilah Ghifar, Kami mendengar bahwa ada seseorang mengaku nabi di Mekkah. Aku bilang pada seorang saudaraku,

'Pergilah temui orang itu, bicaralah dengannya lalu kabarkanlah beritanya padaku'. Dia pergi menjumpainya dan kembali. Aku bertanya padanya, 'Ada kabar apa yang kau bawa?', Dia berkata,

'Demi Allah, aku melihat seorang pria mengajak pada hal-hal yang baik dan melarang hal-hal yang buruk', Aku berkata padanya, 'Kamu tidak memuaskan keingin-tahuanku dengan keterangan yang hanya sedikit itu' .

Aku mengambil kantung air dan tongkat lalu pergi menuju Mekkah. Aku tak tahu siapa dan seperti apa nabi itu, dan akupun tak mau menanyakan hal itu pada siapapun. Aku terus minum air zam-zam dan terus berdiam diri di sekitar Ka'bah. Lalu Ali lewat didepanku, dia bertanya, 'Sepertinya anda orang asing disini? 'Aku jawab 'Ya'.

Dia mengajakku kerumahnya, aku lalu mengikutinya. Dia tidak menanyakan apapun padaku, Akupun tidak mengatakan apa-apa padanya.

Besok paginya aku pergi lagi ke Ka'bah untuk menanyakan sang nabi pada orang-orang disana, tapi tak seorangpun mengatakan sesuatu tentangnya. Ali kembali lewat dihadapanku dan bertanya,

'Adakah seseorang yang belum juga menemukan tempat tinggalnya?', Aku bilang,'Tidak'. Dia berkata,

'Kemari mendekatlah padaku'. Dia bertanya,

'Anda punya urusan apa disini? Apa yang membuat anda datang ke kota ini?'. Aku bilang padanya,

'Jika kamu bisa menjaga rahasiaku, maka aku akan mengatakannya ', Dia menjawab,

'Akan aku lakukan'. Aku berkata padanya,

'Kami mendengar bahwa ada seseorang di kota ini mengaku sebagai seorang nabi...aku mengutus seorang saudaraku untuk bicara dengannya dan waktu dia kembali, dia membawa kabar yang tidak memuaskan. Jadi aku berpikir untuk bertemu dengannya secara langsung'. Ali berkata,

'Tercapailah sudah tujuanmu, Aku mau menemui dia sekarang, jadi ikutlah denganku dan kemanapun aku masuk, masuklah setelahku. Jika aku menjumpai seseorang yang mungkin akan menyusahkanmu, aku akan berdiri didekat tembok berpura-pura memperbaiki sepatuku (sebagai tanda peringatan) dan anda harus segera pergi'.

Kemudian Ali berjalan dan aku mengikutinya sampai dia masuk ke suatu tempat dan aku masuk dengannya menemui sang nabi yang padanya aku berkata,

'Terangkanlah hakekat Islam itu padaku'. Waktu dia menjelaskannya, aku langsung menyatakan masuk Islam seketika itu juga.

Nabi bersabda,'Wahai Abu Dzar, simpanlah perkataanmu itu sebagai rahasiamu dan kembalilah ke daerah asalmu dan apabila kamu mendengar kabar kemenangan kami, kembalilah temuilah kami'. Aku berkata,

'Demi Dia Yang telah mengutus engkau dalam kebenaran, aku akan mengumumkan ke-Islamanku secara terang-terangan dihadapan mereka (kaum musyrikin)'. Abu Dzar pergi ke Ka'bah dimana banyak orang-orang Quraish berkumpul, lalu berseru,

'Hey, Kalian orang-orang Quraish! Aku bersaksi (Ashadu a lâ ilâha ill-Allah wa ashadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu) Tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad itu hamba dan rasul Allah!'. (Mendengar hal itu) Orang-orang Quraish itu berteriak,

'Tangkap Sâbi itu (Muslim itu)! Mereka bangkit lalu memukuliku sampai hampir mati. Al Abbas melihatku lalu menabrakkan badannya ke badanku untuk melindungiku. Lalu dia menghadapi mereka dan berkata,

'Ada apa dengan kalian ini! Apakah kalian mau membunuh seorang dari kabilah Ghifar?, padahal selama ini kalian berdagang dan berkomunikasi melewati daerah kekuasaan mereka?!'. Mereka lalu meninggalkanku...

Besok paginya aku kembali ke Ka'bah dan berseru sama persis seperti yang aku lakukan kemarin, mereka kembali berteriak,

'Tangkap Sâbi itu (Muslim itu)!'. Lalu aku dipukuli (sampai hampir mati) sama seperti kemarin, dan kembali Al Abbas menemukan diriku dan menabrakkan badannya ke badanku untuk melindungiku, dan dia berkata pada mereka sama seperti yang dia lakukan kemarin.

Begitulah kisah tentang masuk Islamnya Abu Dzar r.a (4:725-OB)


Menjadi Sahabat Nabi

Mendapat kepercayaan Nabi SAW, Abizar ditugaskan mengajarkan Islam di kalangan sukunya. Meskipun tak sedikit rintangan yang dihadapinya, misi Abizar tergolong sukses. Bukan hanya ibu dan saudara-saudaranya, hampir seluruh sukunya yang suka merampok berhasil diislamkan. Itu pula yang mencatatkan dirinya sebagai salah seorang penyiar Islam fase pertama dan terkemuka.

Rasulullah sendiri sangat menghargainya. Ketika dia meninggalkan Madinah untuk terjun dalam "Perang pakaian compang-camping", dia diangkat sebagai imam dan administrator kota itu. Saat akan meninggal dunia, Nabi memanggil Abizar. Sambil memeluknya, Rasulullah berkata: "Abizar akan tetap sama sepanjang hidupnya." Ucapan Nabi ternyata benar, Abizar tetap dalam kesederhanaan dan sangat saleh. Seumur hidupnya ia mencela sikap hidup kaum kapitalis, terutama pada masa khalifah ketiga, Usman bin Affan, ketika kaum Quraisy hidup dalam gelimangan harta.

Bagi Abizar, masalah prinsip adalah masalah yang tak bisa ditawar-tawar. Itu sebabnya, hartawan yang dermawan ini gigih mempertahankan prinsip egaliter Islam. Penafsirannya mengenai "Ayat Kanz" (tentang pemusatan kekayaan), dalam surat Attaubah, menimbulkan pertentangan pada masa pemerintahan Usman, khalifah ketiga.

"Mereka yang suka sekali menumpuk emas dan perak dan tidak memanfaatkannya di jalan Allah, beritahukan mereka bahwa hukuman yang sangat mengerikan akan mereka terima. Pada hari itu, kening, samping dan punggung mereka akan dicap dengan emas dan perak yang dibakar sampai merah, panasnya sangat tinggi, dan tertulis: Inilah apa yang telah engkau kumpulkan untuk keuntunganmu. Sekarang rasakan hasil yang telah engkau himpun."

Atas dasar pemahamannya inilah, Abizar menentang keras ide menumpuk harta kekayaan dan menganggapnya sebagai bertentangan dengan semangat Islam. Soal ini, sedikit pun Abizar tak mau kompromi dengan kapitalisme di kalangan kaum Muslimin di Syria yang diperintah Muawiyah, saat itu.

Menurutnya, sebagaimana dikutip dalam buku Tokoh-tokoh Islam yang Diabadikan Alquran, merupakan kewajiban Muslim sejati menyalurkan kelebihan hartanya kepada saudara-saudaranya yang miskin.

Untuk memperkuat pendapatnya itu, Abizar mengutip peristiwa masa Nabi: "Suatu hari, ketika Nabi Besar sedang berjalan bersama-sama Abizar, terlihat pegunungan Ohad.

Nabi berkata kepada Abizar, 'Jika aku mempunyai emas seberat pegunungan yang jauh itu, aku tidak perlu melihatnya dan memilikinya kecuali bila diharuskan membayar utang-utangku. Sisanya akan aku bagi-bagikan kepada hamba Allah'."n her

Pelayan Dhuafa dan Pelurus Penguasa

Semasa hidupnya, Abizar Al Ghifary sangat dikenal sebagai penyayang kaum dhuafa. Kepedulian terhadap golongan fakir ini bahkan menjadi sikap hidup dan kepribadian Abizar. Sudah menjadi kebiasaan penduduk Ghiffar pada masa jahiliyah merampok kafilah yang lewat. Abizar sendiri, ketika belum masuk Islam, kerap kali merampok orang-rang kaya. Namun hasilnya dibagi-bagikan kepada kaum dhuafa. Kebiasaan itu berhenti begitu menyatakan diri masuk agama terakhir ini.

Prinsip hidup sederhana dan peduli terhadap kaum miskin itu tetap ia pegang di tempat barunya, di Syria. Namun di tempat baru ini, ia menyaksikan gubernur Muawiyah hidup bermewah-mewah. Ia malahan memusatkan kekuasaannya dengan bantuan kelas yang mendapat hak istimewa, dan dengan itu mereka telah menumpuk harta secara besar-besaran. Ajaran egaliter Abizar membangkitkan massa melawan penguasa dan kaum borjuis itu. Keteguhan prinsipnya itu membuat Abizar sebagai 'duri dalam daging' bagi penguasa setempat.

Ketika Muawiyah membangun istana hijaunya, Al Khizra, salah satu ahlus shuffah (sahabat Nabi SAW yang tinggal di serambi Masjid Nabawi) ini mengkritik khalifah, "Kalau Anda membangun istana ini dari uang negara, berarti Anda telah menyalahgunakan uang negara. Kalau Anda membangunnya dengan uang Anda sendiri, berarti Anda melakukan 'israf' (pemborosan)." Muawiyah hanya terpesona dan tidak menjawab peringatan itu.

Muawiyah berusaha keras agar Abizar tidak meneruskan ajarannya. Tapi penganjur egaliterisme itu tetap pada prinsipnya. Muawiyah kemudian mengatur sebuah diskusi antara Abizar dan ahli-ahli agama. Sayang, pendapat para ahli itu tidak mempengaruhinya.

Muawiyah melarang rakyat berhubungan atau mendengarkan pengajaran salah satu sahabat yang ikut dalam penaklukan Mesir, pada masa khalifah Umar bin Khattab ini. Kendati demikian, rakyat tetap berduyun-duyun meminta nasihatnya. Akhirnya Muawiyah mengadu kepada khalifah Usman. Ia mengatakan bahwa Abizar mengajarkan kebencian kelas di Syria, hal yang dianggapnya dapat membawa akibat yang serius.

Keberanian dan ketegasan sikap Abizar ini mengilhami tokoh-tokoh besar selanjutnya, seperti Hasan Basri, Ahmad bin Hanbal, Ibnu Taimiyah, dan lainnya. Karena itulah, tak berlebihan jika sahabat Ali Ra, pernah berkata: "Saat ini, tidak ada satu orang pun di dunia, kecuali Abuzar, yang tidak takut kepada semburan tuduhan yang diucapkan oleh penjahat agama, bahkan saya sendiri pun bukan yang terkecuali."

(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Dzar_Al-Ghifari)

nah Bunda membayang kan abi dzar itu layaknya mutiara dalam lumpur. Moga sifat2 yang baiknya Beliau, akan fabian miliki, krn beliau adalah sahabat kesayangan Nabi Muhammad SAW. amin.